Persiapan melahirkan si buah hati tentu tidak hanya menjadi tugas seorang wanita, suami juga harus bersiap untuk menemani. Apa yang perlu dilakukan? Apa yang perlu dipersiapkan? Dad harus tahu semua itu sebelum Hari Perkiraan Lahir tiba.

Tanpa persiapan yang matang, Dad bisa panik saat menemani istri melahirkan. Atau malah ketakutan dan tidak mau menemani sang istri di ruang bersalin. Padahal istri Anda sangat butuh dukungan kehadiran suami di sisinya saat berjuang melahirkan anak kalian.

Ingin menemani istri melahirkan? Ini 7 hal yang perlu Anda lakukan

1. Jangan panik saat momen melahirkan tiba

Yang paling pertama dan terutama, Dad tidak boleh panik saat melihat istri kesakitan akibat kontraksi. Kepanikan suami hanya akan menambah beban emosional seorang istri, bahkan mengganggu kerja para dokter dan suster di ruang bersalin.

Anda harus bisa bersikap tenang dan selalu mendukung istri. Bahkan ketika ia marah-marah sekalipun akibat kelelahan dalam proses melahirkan. Persalinan bisa memakan waktu berjam-jam, selain tenang, Dad juga harus sabar. Jangan tegang dan jangan panik. Istri Anda butuh penghiburan dari suaminya, dan penghiburan tersebut hanya bisa didapat jika Dad tidak panik.

2. Alihkan perhatian istri dari sakitnya kontraksi

Sakitnya kontraksi, lamanya proses persalinan, bisa membuat istri Anda lelah secara fisik maupun mental. Selain dukungan kehadiran, Dad sebagai suami juga perlu mengalihkan perhatiannya agar tidak tegang.

Beberapa hal yang bisa Dad lakukan adalah dengan mengajaknya mengobrol, membicarakan hal yang indah jika si kecil telah lahir nanti, menyalakan musik kesukaan sang istri, atau sekadar memeluknya dan mengatakan cinta padanya untuk memberikan semangat.

3. Berpikir jernih dalam mengambil setiap keputusan

Saat proses persalinan berlangsung, apapun bisa terjadi. Dad sebagai suami akan bertindak sebagai pengambil keputusan, pastikan setiap hal yang Anda putuskan dilakukan dengan mempertimbangkan semua hal.

Akan lebih baik jika semua hal yang bisa terjadi selama melahirkan didiskusikan dulu dengan sang istri sebelum terjadi. Agar Dad bisa memastikan keputusan yang diambil juga mendapat persetujuan sang istri.

Namun, bila dalam kondisi darurat, dan istri Anda tidak bisa diajak berdiskusi, pastikan Dad tetap berpikir jernih saat mengambil keputusan. Ketika masih ragu dan mengalami dilema, Dad bisa berkonsultasi dengan dokter. Misalnya, saat istri tadinya ingin melahirkan secara vaginal, namun berubah pikiran ingin melahirkan secara caesar.

4. Istri butuh dukungan, pastikan Anda jadi tempatnya bersandar

Melahirkan adalah momen besar dalam hidup seorang wanita, istri Anda bisa merasakan panik hingga menghambat proses persalinan. Bisa jadi ia menyerah di tengah jalan karena kelelahan merasakan kontraksi.

Di sinilah peran suami dibutuhkan untuk mendukung dan terus memberi semangat pada istri agar terus berjuang melahirkan.

Katakan Anda mencintainya, beri dia semangat, ucapkan bahwa dia adalah wanita hebat karena mau berjuang melahirkan. Dad juga bisa membantu memijatnya, memegang tangannya, atau sekedar berada di samping istri saat persalinan berlangsung.

5. Siapkan stok sabar yang banyak saat menemani istri melahirkan

Saat menjalani proses persalinan yang panjang dan lama, istri bisa merasakan kelelahan dan emosinya meluap. Ia bisa berubah jadi orang yang tidak Anda kenal. Dari mulai berkata kasar pada suami, hingga menjambak atau memukul Dad dengan sangat keras.

Tapi, jangan salahkan istri dalam kondisi seperti ini ya, Dad. Ini terjadi karena ia merasakan sakit yang luar biasa, sehingga ingin mencari pelampiasan untuk mengalihkan pikirannya dari rasa sakit.

Apa yang diucapkan istri saat kesakitan jangan pernah dimasukkan ke dalam hati. Untuk menenangkan diri, Dad bisa keluar dari ruang bersalin sebentar sebelum masuk lagi untuk menemani istri melahirkan.

6. Membuat dokumentasi proses persalinan

Saat ini sudah banyak fotografer khusus persalinan yang bisa Anda sewa untuk mengabadikan momen bersejarah kelahiran si kecil ke dunia. Namun, bila ingin hemat, Dad bisa bertindak sebagai fotografer sekaligus kameramen dalam mendokumentasikan momen tersebut.

Tapi pastikan sudah dapat persetujuan dari istri ya, Dad. Hindari merekam bagian intim istri Anda. Dan pastikan proses dokumentasi tersebut tidak mengganggu kerja dokter dan suster.

7. Memanjakan istri sebelum dan sesudah persalinan

Bayi telah lahir dengan selamat, istri juga sudah dinyatakan sehat. Nah, tugas Dad selanjutnya adalah memanjakannya. Belikan dia tas, sepatu, bunga, cokelat, atau apapun yang istri inginkan selama sesuai dengan budget yang Anda siapkan.

Ini bukan suap lho Dad, ini adalah bukti kasih sayang Anda pada istri. Dia telah berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan anak kalian. Istri juga pasti akan merasa senang dan dihargai dengan cara seperti ini.

Ibu yang bahagia dan mendapat dukungan serta perhatian suami pasca-melahirkan, pastinya kan terhindar dari depresi atau baby blues. Dan proses pemulihannya akan berlangsung lebih cepat.

Itulah beberapa tips menemani istri melahirkan bagi para suami. Ingat ya, Dad. Kehadiran dan perhatian Anda saat momen persalinan akan menjadi hal yang tak terlupakan dalam hidup istri.

Baca juga: 5 Tips Persiapan Melahirkan Saat Pandemi Virus Corona